Keranjang
Masih Kosong
Kategori : | Agama Islam Ilmu Sosial & Sejarah | SKU : | A02637 |
Isbn | - |
Stock: | |
Penerbit: | Anak Hebat Indonesia |
Penulis | A.R. Shohibul Ulum |
Penyunting : | Ardhi Aan |
Penerjemah : | - |
Ketebalan : | 440 |
Dimensi : | 14 x 20 cm |
Bahasa : | Indonesia |
Berat : | 400 gram |
SINOPSIS :
Apa yang membuat Khalid bin Walid bisa masuk Islam? Bagaimana latar belakang Khalid bin Walid sebelum memeluk Islam? Apa yang membuat Khalid bin Walid dijuluki sebagai Saifullah (Pedang Allah)? Dari semua pertanyaan itu, mari menyasar ke “Siapa itu Khalid bin Walid?”
Khalid bin Walid bin al-Mughirah adalah seorang panglima Quraisy yang pernah mengalahkan kaum Muslimin di Gunung Uhud. Sejak kecil, Khalid sudah berlatih seni bela diri dan mempelajari taktik perang. Ia memang bercita-cita menjadi pahlawan bagi Quraisy.
Setelah memeluk Islam, Khalid menjadi panglima perang yang terkenal di kalangan kaum Muslimin dan dikenal luas sebagai Saifullah, atau Pedang Allah. Untuk mengharumkan nama Islam di tanah Arab, Khalid bin Walid memimpin pasukan Islam dalam penaklukan wilayah Syam dan Persia, di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad dan Khalifah Abu Bakar. Di akhir masa jabatannya, ia juga memimpin pasukan Islam melawan Kekaisaran Byzantium.
Hingga akhir hayatnya, Khalid mengabdikan hidupnya untuk membela ajaran Muhammad. Pedang Allah meninggal dunia pada tahun 21 H (642 M) pada usia 58 tahun, dan dimakamkan di Hims, Syam.
“Aku adalah anak dari para bangsawan.
Pedangku tajam dan mengerikan.
Pedang ini adalah benda paling perkasa,
ketika perang mendidih dengan ganas.”
(Syair yang diucapkan Khalid bin Walid kala berduel)