Bagaimana pengaruh kebiasaan untuk kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat?

Si Fulan mengalami luka parah yang membuatnya harus segera mendapatkan penanganan serius. Masyarakat sekitar segera memboyongnya ke rumah sakit. Penulis mencatat bahwa 90% ucapan Si Fulan sekarat tersebut adalah kata-kata kotor (Jawa: pisuhan-red). Hingga akhirnya pemuda ini meninggal.

Dari peristiwa di atas, sebagai manusia, kita diberi pilihan untuk menjadikan diri kita ini seperti apa di akhir hayat nanti. Kebiasaan berkata kotor, ternyata sampai mati juga dibawa.

Bagaimana melatih kebiasaan sejak dini?

Beberapa waktu lalu, Indonesia dihebohkan dengan kemampuan seorang anak 17 tahun yang menguasai banyak bahasa. Ia menguasai tak kurang dari 14 bahasa asing yang diakui dunia, yakni bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Arab, Korea, Jepang, dll. Ia pun kemudian diangkat menjadi Duta ASEAN karena keunikan keahlian yang dimilikinya tersebut. Sejak usia 6 tahun, ia terbiasa mempelajari banyak bahasa, melatih diri untuk secara berkala membaca dan membiasakan diri belajar bahasa asing, hingga pada akhirnya ia mampu menjadi expert di bidangnya.

Al-Imam As-Syafi’i yang dalam usianya yang ke-7 tahun sudah mampu menghafal Alquran. Selain itu, beliau juga mampu menghafal kitab Al-Muththa’ karya gurunya, Imam Malik, di usia 13 tahun. Setelah beberapa tahun berguru pada mufti di Makkah, beliau kemudian diizinkan memberi fatwa di usia 15 tahun di mana Makkah merupakan tempat yang didatangi.

Apabila ditelisik lebih mendalam, ternyata ibu dari Imam Syafi’i selalu mengkhatamkan Alquran setiap hari ketika sedang mengandung. Kemudian, orangtua Musa, si hafiz cilik dari Indonesia, juga tak lepas dari kebiasaannya mengulang-ulang hafalan dan disiplin tinggi. Waktunya pagi, siang, sore dihabiskan untuk menghafal. Maka, tak heran bahwa kita bisa terkagum-kagum pada hasil akhir yang mereka dapatkan.

Akhirnya, apa pun yang akan kita tekuni dan jadikan sebagai sebuah kebiasaan agar dengannya bisa menjadi buah yang lezat dan dapat menjadi pencerah bagi kehidupan, bukan hanya untuk diri sendiri, akan tetapi membawa manfaat bagi orang lain.

Temukan tips-tips lain, tentang bagaimana membangun kebiasaan baik seperti salat Duha, salat tahajud, maupun salat sunah atau amalan-amalan lain?

Detail
SKU A00344
Isbn 978-602-6673-71-8
Stock 100
Penerbit Mueeza
Penulis Dewi Futurusin
Penyunting Indah Wulandari
Ketebalan 226
Dimensi 14x20
Bahasa Indonesia
Berat : 200 gram

Find Us

Anak Hebat Indonesia © 2024. web by Desktop Site