Hamka: Retorika Sang Buya

By Emhaf
Wishlist

Hamka menulis dengan melakukan perantauan. Melalui perantauan, ia mendapatkan banyak kontak pemikiran dan kebudayaan. Sebagai seorang nasionalis, peran sertanya dalam menjadi ketua MUI tidak dapat dipungkiri, ia berani memberikan kritik kepada presiden Soekarno, meski setelah itu ia dipenjara.

Tidak ada dendam yang dilahirkan oleh Hamka. Ia tetap menulis meskipun di dalam penjara. Ia menuntaskan tafsir Al-Azhar di dalam selnya. Dan, ketika ia bebas, ia sama sekali tidak merasa benci kepada Soekarno. Bahkan, pada kematian Soekarno, Hamka-lah yang menyalatinya.

Perjalanan yang menjadikannya penulis sekaligus Ulama’, dan lebih dari itu sebagai penjaga adat Minangkabau, telah menjadikan Hamka sebagai Hamka yang dikenal saat ini. Tulisan dan pemuikirannya abadi meskipun raganya telah mendekam di liang lahat.

Detail
SKU A00279
Isbn 978-602-6673-66-4
Stock 100
Penerbit Sociality
Penulis Emhaf
Penyunting Sony Adams
Ketebalan 304
Dimensi 14x20
Bahasa Indonesia
Berat : 250 gram

Find Us

Anak Hebat Indonesia © 2024. web by Desktop Site