FILSAFAT HUKUM : Menyelami Pemikiran Hukum dalam Perspektif Teori Kebenaran

SINOPSIS :

Modernisme, dengan prinsip-prinsip rasionalitas Cartesian-Newtonian, telah mendominasi pemikiran hukum selama berabad-abad. Namun, tanda-tanda perubahan mulai muncul. Posmodernisme, dengan sifatnya yang dekonstruktif, menawarkan tantangan baru terhadap hukum modern. Tetapi seperti yang sering terjadi dalam transisi besar, postmodernisme sendiri masih mencari fondasi yang kokoh.

Buku ini berusaha untuk tidak hanya mengkritisi gagasan-gagasan tentang "akhir," tetapi juga memberikan kontribusi konstruktif dalam memahami apa yang mungkin muncul setelahnya. Keyakinan bahwa dunia ini tidak akan berakhir, tetapi selalu berevolusi, menjadi landasan utama dalam menyusun tulisan ini. Di tengah kekosongan yang sering kali ditinggalkan oleh dekonstruksi, ada kebutuhan mendesak untuk membangun kembali, untuk menciptakan kerangka baru yang relevan dengan tantangan zaman.

Buku ini disusun sebuah undangan untuk berpikir secara kritis dan filosofis tentang arah hukum di masa depan. Melalui pendekatan yang lugas dan analitis, pembaca diajak untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana teori-teori kebenaran dapat menjadi lensa untuk memahami hukum. Kebenaran, dalam filsafat hukum, tidak pernah berdiri sendiri; ia selalu dipengaruhi oleh konteks sosial, budaya, dan sejarah. Oleh karena itu, memahami hukum dalam perspektif teori kebenaran berarti memahami bagaimana hukum dapat mencerminkan realitas sekaligus melampauinya.